Rabu, 15 Juli 2015

# Prestasi Indonesia di SEA Games 2015





Target emas yang diapungkan sebelum penyelenggaraan sangat fantastis, di angka 70-an, sedangkan hasil akhir sangatlah miris lantaran Indonesia hanya mampu finis dengan torehan 47 emas 61 perak 74 perunggu.
Sebelum keberangkatan Indonesia lewat Kemenpora secara yakin mengapungkan target 72-79 medali emas. Dengan asumsi jumlah emas tersebut, Indonesia percaya diri mampu duduk di posisi kedua pada akhir klasemen SEA Games.

Namun ternyata yang terjadi kemudian adalah petaka. Indonesia hanya mampu mendulang 47 emas dalam dua pekan penyelenggaraan SEA Games ini. Hasil ini membuat Indonesia bahkan terlempar dari posisi empat besar SEA Games, pertama kalinya sejak SEA Games 2005.

Indonesia Peringkat ke-5 di SEA Games
Kontingen Indonesia tidak mampu mendongkrak posisinya di peringkat kelima setelah hanya mampu menambah dua medali emas dan tiga perak pada hari terakhir SEA Games 2015 Singapura. Masing-masing kepingan emas itu didapat dari cabang olahraga bulu tangkis, Selasa (16/6/2015)

Duet Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi yang mengibarkan merah putih setelah di partai puncak mengalahkan kompatriotnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dengan 21-12, 24-22. Satu keping emas lainnya diperoleh dari sektor ganda campuran.

Praveen/Debby harus bersusah payah dalam pertarungan yang berlangsung di National Singapore Stadium, Selasa (16/6/2015). Ia harus mengerahkan semua kemampuannya untuk menang dalam laga tiga gim yang berakhir dengan 18-21, 21-13, 25-23.

Sementara itu, pebulu tangkis putri Hanna Ramadani gagal mempesembahkan medali emas nomor tunggal putri perseorangan SEA Games 2015. Di final, Hanna tak bisa membendung unggulan petama asal Thailand, Busanan Ongbumrungpan dengan skor 17-21, 12-21. Namun raihan ini patut disyukuri mengingat sejak awal target Indonesia di nomor ini hanya perunggu. 

Berikut daftar perolehan medali pada hari terakhir penyelenggaraan SEA Games 2015 Singapura
 



Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Suwarno angkat bicara soal prestasi Indonesia yang hanya menempati posisi lima di SEA Games 2015. Menurutnya, prestasi itu sudah sesuai dengan perhitungan dan prediksi Prima sebelumnya.

"Saya tidak pernah kaget dengan hasil itu karena sejak awal saya sudah bilang kalau Indonesia hanya mampu meraih 46 medali emas. Hasilnya? justru lebih satu, 47 emas," kata Suwarno ketika ditemui di Kantor Satlak Prima, Senayan, Jakarta, Kamis (18/6/2015).

Menurut Suwarno, jika ada perbedaan antara target dari Prima dengan target yang dicanangkan PB dan pemerintah, hal itu sudah diketahui bersama sejak awal sebelum keberangkatan kontingen Indonesia ke Singapura.

Dia mengatakan, sejak pertama memang target yang diperhitungkan Prima adalah 48 emas. Belakangan target memang bergeser karena melihat perkembangan ujicoba dan training camp yang dilakukan oleh masing-masing cabang olahraga. Akhirnya Prima memperhitungkan hanya 46 medali emas.

Sementara itu, pemerintah dan PB tetap bersikukuh dengan target peringkat dua dan torehan 82 medali emas meski belakangan saat keberangkatan target diturunkan menjadi 68 emas.

"Saya juga tidak tahu landasan pemikiran Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi olahraga Kemenpora Djoko Pekik sampai bisa menargetkan urutan kedua itu bagaimana. Karena sejak awal saya sudah bicara prediksinya adalah 46 emas. Kalaupun ada target lain ya mudah-mudahan kontingan Indonesia bisa sampai di sana," kata Suwarno.

Sayangnya, hingga akhir penyelenggaraan SEA Games 2015, peringkat Indonesia tidak bergeser sama sekali dari posisi lima. Medali emas yang diraih juga tetap bertahan di angka 47 medali emas.

Indonesia tidak bisa berbuat banyak selain menerima kenyataan mengulang kembali prestasi terburuk di SEA Games 2005. Menpora Imam Nahrawi sudah merencanakan untuk melakukan evaluasi secara besar-besaran termasuk stakeholder, KONI, KOI, PB-PP, dan Satlak Prima. Terkait hal itu, Suwarno tak khawatir.

"Pertanggungjawaban besok bagaimana? Kalau saya, saya akan mempertanggungjawabkan prediksi saya 46 medali emas. Kalau yang tanggung jawab untuk mendapatkan peringkat dua, ya Bapak Djoko Pekik tanggung jawablah. Bukan saya," katanya.

"Saya sudah sempat rem itu dan saya sudah berulang kali paparan. Jika hal itu tidak dipakai, ya monggo saja. Silakan dipertanggung jawabkan karena perhitungan Prima hasil itu tidak meleset,” pungkas Suwarno.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar