Rabu, 02 Juli 2014

Tulisan 3 : Pengaruh Budaya, Nilai dan Etnis Terhadap Perilaku Konsumen


Mempelajari apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen pada saat ini merupakan hal yang sangat penting. Apalagi faktor lingkungan yang sangat berperan dalam menentukan perilaku konsumen. Seperti yang kita ketahui bahwa aspek fisik dan social lingkungan dapat mempengaruhi perilaku, tanggapan kognisi dan afeksi seorang konsumen. Untuk itulah, penulis akan membahas tentang Nilai, Budaya dan Etnis.

Bisnis yang menawarkan kualitas pelayanan konsumen yang baik memiliki kesempatan yang jauh lebih besar untuk berhasil dan tumbuh dibandingkan bisnis yang tidak peduli dengan pelayanan konsumen. Konsumen adalah kebutuhan yang pasti dari semua kegiatan bisnis. Maka, konsumen merupakan titik sentral perhatian pemasaran.
PEMBAHASAN
Konsumen adalah makhluk sosial yang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya dan mempengaruhi lingkungan sosialnya. Dalam Sumarwan, 2002, berdasarkan kedekatannya dengan konsumen, lingkungan konsumen dapat dibagi kedalam lingkungan mikro dan lingkungan makro . Lingkungan mikro adalah lingkungan yang sangat dekat dengan konsumen, yang berinteraksi langsung dengan konsumen seperti konsumen dengan penjual, toko, teman, kerabat dan orang lain. Sedangkan lingkungan makro adalah lingkungan jauh dari konsumen bersifat umum dan berskala luas, misalnya sistem politik dan hukum, kondisi ekonomi dan budaya.
2.1.Pengertian Budaya, Nilai dan Etnis
Budaya
Dalam studi tentang budaya kita perlu memperhatikan karakteristik-karakteristik dari budaya itu sendiri, yaitu budaya itu ditemukan (invented), budaya dipelajari, budaya diyakini dan disebarluaskan secara sosial, budaya-budaya itu serupa tapi tidak sama, budaya itu memuaskan kebutuhan dan diulang-ulang secara konsisten (persistent), budaya bersifat adaptif, budaya itu terorganisasi dan terintegrasi, dan budaya itu dasar aturan (prescriptive).
Budaya mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak, dan simbol bermakna lainnya yang membantu individu berkomunikasi, membuat tafsiran, dan melakukan evaluasi sebagai anggota masyarakat. Budaya dibagi menjadi 2 yaitu, makrobudaya dan mikrobudaya. Makrobudaya mengacu pada seperangat nilai dan simbol yang berlaku kepada keseluruhan masyarakat. Makrobudaya contohnya suatu bangsa, peradaban. Sedangkan mikrobudaya mengacu pada seperangkat nilai dan simbol yang berlaku lebih terbatas. Mikrobudaya contohnya kelompok agama, etnis.
Budaya dapat dipelajari karena sangat kental di kehidupan sosialnya, antara lain :
·         Prestasi  dan sukses pekerjaan
·         Aktifitas  sehari-hari
·         Efisiensi  dan kepraktisan dalam beraktifitas
·         Kemajuan  keluarga
·         Kesenangan  pada materi
·         Individualisme
·         Kebebasan

Nilai
Nilai adalah kepercayaan bersama atau norma kelompok yang telah diserap oleh individu. Misalnya nilai kesopanan. Selain itu, nilai adalah ide umum tentang tujuan yang baik dan yang buruk. Dari alur norma atau aturan yang menjelaskan tentang yang benar atau yang salah, yang bisa diterima dan yang tidak. Beberapa norma dikatakan sebagai enacted norms, di mana maksud dari norma tersebut terlihat secara eksplisit, benar dan salah. Namun, banyak norma lain yang lebih halus, ini adalah crescive norm yang telah tertanam dalam budaya dan hanya bisa terlihat melalui interaksi antaranggota dalam budaya.
Nilai-nilai budaya yang berlaku berbeda di setiap wilayah. Nilai yang berlaku di suatu Negara belum tentu berlaku di Negara atau bahkan bisa bertolak belakang dari nilai yang berlaku di Negara lain tersebut. Budaya mempengaruhi konsumen dalam sudut pandang terhadap dirinya dan orang lain, dan karenanya mempengaruhinya dalam berperilaku. Oleh karenanya, budaya sangat mempengaruhi bagaimana konsumen bereaksi atau berperilaku terhadap produk atau inovasi tertentu.

Etnis
Menurut Frederich Barth (1988) istilah etnis menunjukkan pada suatu kelompok tertentu yang karena kesamaan ras, agama, asal-usul bangsa, ataupun kombinasi dari kategori tersebut terikat pada sistem nilai budayanya. Misalnya ras contohnya etnis jawa, etnis batak.
2.2 Budaya dan Konsumsi
Produk mempunyai fungsi, bentuk dan arti. Ketika kosumen membeli suatu produk, mereka berharap produk tersebut menjalankan fungsinya. Misalnya detergen untuk memebersihkan pakaian. Konsumen terus membeli prodek hanya bila harapan mereka akan produk yang menjalankan fungsi tersebut dipenuhi dengan sangat baik. Namun, bukan hanya fungsi yang menentukan keberhasilan dalam memasarkan produk. Cara utama budaya mempengaruhi produk yang dibeli dan digunakan ada tiga efek yang terjadi:
1.Pertama, budaya mempengaruhi struktur konsumsi (contoh: institusi-institusi yang tersedia dipasaran).
2.Kedua, budaya mempengaruhi bagaimana individu mengambil keputusan. Budaya mempengaruhi penggerak yang memotivasi orang untuk bertindak lebih jauh untuk motif yang bermacam-macam (contoh: kebebasan dan kemampuanbaca tulis).
3.Ketiga, budaya adalah variabel utama di dalam penciptaan dan komunikasimakna didalam produk. Budaya memberikan makna pada barang dan jasa (contoh: memasukan lagu-lagu yang kedesa-desaan atau alam di dalam suatu produk).
2.3 Nilai-nilai yang berubah
Sumber nilai yang berubah yang pertama adalah tiga serangkai lembagaa yaitu keluarga, agama, dan sekolah. Bila lembaga-lembaga berubah dengan cepat, nilai-nilai dari konsumen berubah, menciptakan kebutuhan akan perubahan yang sesuai di dalam prigram pemasaran dan komunikasi. Pertama keluarga, beberapa perusahaan meninjau kebijakan mereka mengenai gangguan pekerjaan terhadap kehidupan keluarga misalnya memberikan pusat penitipan anak yang berkualitas bagi pegawai, mendorong keluarga untuk mengadakan perjalanan keluar kota, memberikan beasiswa pada anak-anak pegawai, dan bahkan memberikan konseling perkawinan. Kedua agama, efek dari lembaga keagamaan yang berubah dengan pemasaran adalah bahwa nilai-nilai konsumen pada tahun-tahun mendatang akan lebih pribadi, bervariasi, dan pluralistis. Misalnya, banyak penyusutan inventaris merosot bila lembaga agam merosot karena pegawai mungkin tidak lagi mengangga bahwa pencurian itu salah. Ketiga pendidikan, contohnya di Amerika pada tahun 1970 lebih banyak pria lulusan perguruan tinggi, tetapi sekarang malah lebih banyak wanita. Sumber yang kedua adalah pengalaman pada awal kehidupan. Contohnya perang, gerakan hak warga sipil, dan realitas ekonomi.
2.4 Pengaruh etnis pada perilaku konsumen
Norma dan nilai kelompok di dalam masyarakat lebih luas disebut dengan pola etnis. Etnisitas adalah proses identifikasi kelompok dimana orang menggunakanlabel etnis untuk mendefinisikan diri mereka dan orang lain. Etnisitas merupakan semacam kombinasi keduanya, termasuk kekuatan atau kelemahan afiliasi orang yang mempunyai kelomok etnis sehingga tingkat dimana orang didalam kelompok etnis berbagi persepsi dan kognisi yang sama dan yang berbeda dengan persesp dan kognisi kelopok etnis yang lain, mereka merupakan kelompok pasar yang berbeda. Nilai makrobudaya etnis mungkin bertentangan dengan mikrobudaya. Contohnya, gaya hidup orang kulit hitam yang tinggal di negara barat mungkin mencerminkan makrobudaya kulit hitam maupun barat, tetapi terkadang orang kulit hitam secara sengaja ataupun tidak, tdak mencerminkan budaya yang mungkin ditunjukan oleh warna dan nama keluarga, dan konsumen Inggris mengasimilasi dan memeainkan musik, bahasa, makanan, dari mikrobudaya etnisnya.

KESIMPULAN
Konsumen adalah makhluk sosial yang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya dan mempengaruhi lingkungan sosialnya. Dimana pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, nilai dan etnis. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh ketiga faktor tersebut diatas.
Kebudayaan adalah faktor penentu yang paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan keseluruhan kepercayaan, nilai-nilai dan kebiasaan yang dipelajari yang membantu mengarahkan perilaku konsumen para anggota masyarakat tertentu.
PENUTUP
Demikianlah tulisan tentang “Pengaruh Budaya, Nilai dan Etnis Terhadap Perilaku Konsumen” ini saya buat demi menambah pengetahuan masyarakat tentang pengaruh lingkungan apa saja yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Tulisan ini berasal dari beberapa sumber yang berasal dari internet dan saya berharap tulisan ini dapat berguna untuk semua yang membacanya.



Sumber:
http://zlataninter.wordpress.com/2010/11/12/tugas-tulisan-perilaku-konsumen-2/