Tidak
dapat dipungkiri lagi, pesona kawah ijen yang merupakan danau terbesar dipulau
jawa ini memang menjadi salah satu wisata yang wajib anda kunjungi ketika anda
singgah ke kota Banyuwangi. Kawah yang merupakan danau terasam di dunia ini
berada di ketinggian kurang lebih 2.387m diatas permukaan laut. Dengan
kedalaman 200m dan kawah yang berbentuk elips yang berukuran sekitar 965 x 630m
yang mengandung kurang lebih 35 juta meter kubik air asam.
Berbagai macam
dan warna batu belerang dapat anda jumapi ketika anda di Kawah ijen tersebut.
Tak sedikit orang menyebut kawah ijen sebagai wisata batu belerang yang sanggat
indah, selayaknya pemandangan di puncak gunung pada umumnya, anda dapat melihat
hamparan pemandangan arah selat bali. Juga berbagai gunung yang berada
disekitar kawah ijen tersebut. Anda juga dapat menemukan bunga Edelweis yang
cantik pada bulan Juni sampai dengan bulan September .
Kebanyakan
dari mereka yang mendaki tujuannya adalah blue fire. Apa itu blue
fire ? seperti namanya
sendiri blue fire di ambil dari kata ‘’blue’’ yang berarti biru dan ‘’fire’’
yang berarti api, maka dari itu blue fire dapat kita simpulkan adalah api biru.
Banyak peneliti dari luar negeri yang dating ke banyuwangi hanya untuk
menyaksikan keindahan blue fire ini serta menjadikannya objek penelitian yang
sanggat langka di dunia. Blue fire itu sendiri terjadi karena semburat belerang
cair dari kawah ijen tersebut. Untuk menyaksikan blue fire tersebut anda harus
melakukan pendakian setidaknya pukul 01.30 dari pos paltuding
Api
seperti yang diketahui warnanya pasti merah, lantas bagaimana jika Anda ingin
melihat sebuah api yang warnanya berbeda, tidak merah melainkan berwarna biru
dan keluar dari sebuah kawah gunung. Dapatkah dibayangkan Anda berdiri dan
menyaksikan fenomena itu dengan kepala Anda sendiri, momen keajaiban alam yang
tiada taranya. Teramat spesial untuk dilewatkan karena di dunia hanya ada dua
fenomena yang terjadi seperti ini dan salah satunya ada di Indonesia.
Adalah
kawah biru atau blue fire, fenomena alam yang unik dan hanya dapat dilihat di
Kawah Ijen - Banyuwangi saja. Saking indahnya fenomena ini bahkan mengalahkan
popularitas matahari terbit di Banyuwangi yang disebut sebagai matahari pertama
di Jawa. Tak hanya itu, banyak wisatawan dari berbagai negara rela datang
jauh-jauh sekedar untuk melihat penampakan si Api Biru di kawah Ijen.
Cara
Mencapai Api Biru
Nah,
sekarang bagaimana jika Anda ingin menyaksikan fenomena ini? Hal pertama yang
mesti Anda lakukan adalah pergi terlebih dahulu ke Banyuwangi dan semuanya
melalui jalan darat menggunakan angkutan bus umum. Anda dapat mencapai Kawah
Ijen atau Gunung dari dua arah yaitu, dari arah utara atau dari selatan. Dari
arah utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat
Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jarak Situbondo ke Paltuding sekitar 93
Km dan dapat ditempuh sekitar 2,5 jam.
Sedangkan
dari arah selatan dapat dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 Km.
Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km dan diteruskan menggunakan Jeep atau
mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan
yang berkelok dan menanjak.
Daerah
ini bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan umum dari Banyuwangi menuju
Jambu.Dari Jambu, anda bisa melanjutkan perjalanan menuju Cagar Alam Taman
Wisata Kawah Ijen yang terletak di Paltuding dengan menggunakan ojek dan
kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki.
Ada
baiknya Anda bermalam di sekitaran Kawah Ijen karena Anda bisa menikmati momen
melihat api biru dengan bantuan dari pemandu wisata terlatih. Di pos akhir
Paltuding ada penginapan sederhana yang dikelola Departemen dengan harga yang
bervariasi mulai dari kamar seharga Rp 100.000 per malam sampai vila dengan
tiga kamar seharga Rp 500.000 per malam. Dari sini Anda tinggal naik ke kawah
Gunung Ijen menunggu waktu pagi hari.
Jika
Anda ingin menginap di tempat lainnya, disana juga ada guest house milik PTP di
Perkebunan Belawan dan Jampit dengan harga mulai Rp 135.000 per kamar per
malam. Tapi dari dua perkebunan ini Anda harus menyewa kendaraan menuju ke pos
Paltuding sejauh enam kilometer untuk keperluan mendaki gunung. Namun ada satu
hal yang harus menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum ke Kawah Ijen, yaitu jaga
kondisi badan agar selalu fit.
Waktu
Terbaik Melihat Api Biru
Waktu
terbaik untuk berkunjung ke Gunung Ijen adalah di musim kemarau pada bulan Juli
sampai September. Pada musim hujan sangat bahaya untuk mendaki karena
jalanannya licin. Saat terbaik untuk mendaki gunung pukul 05.000 sampai 06.00
WIB karena di pagi hari matahari belum bersinar terik dan lama perjalanan untuk
naik dan turun gunung sekitar empat jam. Pemandangan di pagi hari lebih indah
karena banyak kabut yang menyelumuti gunung dan uap belerang belum berbau.
Api
biru hanya dapat dilihat pada dini hari di Kawah Ijen, yaitu pada pukul
01.00-02.00, sebelum matahari terbit. Puncak momen keindahan Kawah Ijen
terletak pada saat matahari sedang berada di belahan bumi lainnya. Warna terang
ini berasal dari tingginya suhu yang ada di kawah tersebut.
Sekilas Mengenai Kawah Ijen
Kawah Ijen
adalah sebuah danau kawah yang bersifat
asam yang berada di puncak Gunung Ijen dengan tinggi 2368 meter di atas
permukaan laut dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah mencapai 5466
Hektar. Kawah Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen, Kabupaten Bondowoso,Jawa Timur.
Gunung
Ijen atau lebih di kenal dengan Kawah Ijen merupakan salah satu gunung yang
masih aktif sampai sekarang. Ijen merupakan satu komplek gunung berapi yang
terdiri dari kawah gunung Ijen dan dataran tingginya. Kawasan ini terletak di
tiga kabupaten yaitu Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi. Memiliki ketinggian
2.443 m dari atas permukaan laut, berdinding kaldera setinggi 300-500 m dan
gunung ini telah meletus sebanyak empat kali yaitu pada tahun tahun 1796, 1817,
1913 dan 1936.
Kawah
Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36
juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466
hektar. Kawah yang berbahaya ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa
dengan danau belerang berwarna hijau toska dengan sentuhan dramatis dan elok.
Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter.
Keasamannya yang sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.
Tak hanya itu
saja pesona kawah ijen, pemandangan yang sangat langka ketika anda menyaksikan
banyaknya para penambang belerang yang silih berganti naik dan turun di lereng
Kawah Ijen. Ratusan penambang belerang membawa batu batuan belerang
berwarna kekuningan. Dengan dibantu alat yang berupa keranjang yang terbuat
dari bambu dan memikulnya penambang belerang tersebut menapaki lereng kawah
ijen dengan perlahan.berdasarkan beberapa narasumber beban yang di pikul para
penambang itu sendiri sekitar 90kg – 130kg. salah satu pemandangan yang terjadi
secara alami di kawah ijen setiap hari.
Jalan
menuju kawasan kawah ijen sendiri terbilang sangat baik karena jalan yang sudah
di benahi pemerintah setempat, Untuk masalah Akomodasi,
anda tidak direpotkan untuk membawa bekal karena di paltuding terdapat banyak
warung yang menjual kebutuhan anda dalam pendakian ke kawah ijen, penginapan
juga tersedia disana serta area perkemahan yang luas tersedia disana sehingga
memudahkan anda untuk sejenak beristirahat menuju ke kawasan kawah ijen.
Gunung Ijen
Gunung Ijen adalah sebuah gunung berapi aktif yang terletak di
daerah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini
mempunyai ketinggian 2.443 m dan telah empat kali meletus (1796, 1817, 1913,
dan 1936). Untuk mendaki ke gunung ini bisa berangkat dari Bondowoso ataupun dari Banyuwangi.
Rute
Pendakian
Untuk
mencapai gunung Ijen dari Banyuwangi, bisa mnenggunakan kereta Api ekonomi
dengan tujuan banyuwangi dan turun di station Karangasem kemudian naik ojek
dengan tujuan Kec. Licin Ds. Banyusari, dari Ds. Banyusari perjalanan
dilanjutkan menuju Paltuding dengan menumpang truk pengangkut belerang. Atau
Menggunakan Bus dan turun di Banyuwangi kota kemudian naik ojek bisa langsung
ke Paltuding atau ke Ds. Banyusari juga bisa namun dengan menggunakan bus tarif
yang di keluarkan akan lebih mahal. Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman
Wisata Kawah Ijen terletak di Paltuding, yang juga merupakan Pos PHPA
(Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam). Alternatif rute adalah Bondowoso -
Wonosari - Tapen - Sempol - Paltuding. Fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh
pengunjung antara lain pondok wisata dan warung yang menjual keperluan
pendakian untuk menyaksikan keindahan kawah Ijen.
Dari
Paltuding berjalan kaki dengan jarak sekitar 3 km. Lintasan awal sejauh 1,5 km
cukup berat karena menanjak. Sebagian besar jalur dengan kemiringan 25-35
derajad. Selain menanjak struktur tanahnya juga berpasir sehingga menambah
semakin berat langkah kaki karena harus menahan berat badan agar tidak merosot
ke belakang.
Setelah
beristirahat di Pos Bunder (pos yang unik karena memiliki bentuk lingkaran)
jalur selanjutnya relatif agak landai. Selain itu wisatawan/pendaki di suguhi
pemandangan deretan pegunungan yang sangat indah. Untuk turun menuju ke kawah
harus melintasi medan berbatu-batu sejauh 250 meter dengan kondisi yang terjal.
Sumber
:
Ijen memang sangat menakjubkan dengan fenomena ijen bluefire / bluefame yang tiada duanya. jangan lupa mampir jika anda berniat datang kembali ke Kawah Ijen , kami akan siap menemani. Trims
BalasHapus