Rabu, 14 Januari 2015

Black Box (Kotak Hitam)


Kotak hitam atau black box adalah sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi - umumnya merujuk kepada perekam data penerbangan (flight data recorder; FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder; CVR) dalam pesawat terbang.
Fungsi dari kotak hitam sendiri adalah untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan. Walaupun dinamakan kotak hitam tetapi sesungguhnya kotak tersebut tidak berwarna hitam tetapi berwarna jingga (oranye). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pencarian jika pesawat itu mengalami kecelakaan.
Penempatan kotak hitam ini dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan. Umumnya terdapat dua unit kotak hitam yang diletakkan pada bagian depan pesawat dan bagian ekor pesawat, yang diyakini merupakan bagian yang utuh ditemukan.

Asal Penemuan
Terdapat berbagai versi dalam penemuan kotak hitam atau alat perekam dalam dunia penerbangan. Terlebih lagi ketika kecelakaan pesawat terbang, seringkali pesawat hancur sehingga sulit dicari sebab kecelakaan tersebut. Hal tersebut mendorong Dr.David Warren, seorang ahli ledakan, membuat alat yang dapat merekam semua informasi sebelum terjadi kecelakaan.
Idenya diambil dari sebuah alat tape recorder yang berukuran saku, dan disain dibuat di Australia, untuk dilanjutkan menjadi alat yang merekam semua arus komunikasi dalam penerbangan. Alat ini ini bisa merekam suara pilot dan semua data yang diterima dari 8 alat yang berbeda. Semua data ini bisa dipisah dan menghasilkan data yang akurat tentang penyebab kecelakaan. Alat ini kemudian dirancang untuk digunakan dalam perawatan dan pemeliharaan pesawat. Sehingga diketahui bagian mana yang mengalami tekanan.
Alat rekaman ini kemudian dimasukkan dalam kotak baja yang kuat untuk menjaga agar tidak ikut hancur ketika kecelakaan pesawat. Kotak ini kemudian dilapisi Asbes tahan api sehingga kabel-kabelnya tidak ikut rusak karena panas.
Masalah lain adalah ketika kekhawatiran pembicaraan para pilot selama penerbangan tersiar ke masyarakat umum dan disalahgunakan. Untuk mengatasi ini, dibuatkan komputer khusus yang disambungkan ke perekam. Dengan bantuan grafik, bisa dihasilkan gambar dari setiap kejadian.

Asal Istilah

Red Egg

Istilah kotak hitam muncul ketika selepas pertemuan mengenai perekam penerbangan komersial pertama yang dinamai "Red Egg" karena warna dan bentuknya, seseorang berkomentar: "Ini adalah kotak hitam yang menakjubkan". Kotak hitam adalah istilah yang lebih humoris dan hampir tidak pernah digunakan dalam industri keselamatan penerbangan. Perekam ini secara umum tidak berwarna hitam, namun biasanya oranye terang (lihat gambar) karena ditujukan agar mudah dicari dan ditemukan setelah terjadi suatu insiden.

Box-of-tricks

Asal alternatif untuk istilah ini adalah dari terminologi RAF ketika Perang Dunia II. Selama periode inovasi elektronik baru pada 1940-1945, benda seperti Oboe, GEE dan H2S dipasang pada pesawat (biasanya pesawat pengebom) secara rutin. Purwarupanya ditutupi kotak besi buatan dan dicat hitam untuk mencegah pemantulan. Setelah beberapa waktu, barang elektronik "baru" apapun disebut sebagai "kotak trik" (box-of-tricks) atau "kotak hitam" (black box). Ekspresi ini meluas hingga masa penerbangan sipil setelah perang dan akhirnya penggunaan secara umum.

Pengembangan Teknologi
Alat perekam dalam penerbangan ini, Flight Data Recorder (FDR) atau Cockpit Voice Recorder (CVR), umumnya menggunakan pita perekam selayaknya kaset pada tape recorder. Namun perkembangan baru, kini telah digunakan FDR atapun CVR yang merekam menggunakan chip memory khusus.
Ketika terjadi insiden 11 September 2011 yang dikenal dengan 9-11, muncul usulan dari pihak keselamatan penerbangan agar kokpit persawat dilengkapi dengan Video Data Recorder yang merekam aktivitas dan situasi pilot saat penerbangan termasuk menit-menit terakhir dalam kecelakaan untuk melihat situasi sebenarnya.



8 Fakta tentang Kotak Hitam (Black Box) Pesawat

1.       Warna Black Box tidak hitam


Meski disebut kotak hitam, warnanya sebenarnya hampir sama dengan warna jembatan Golden Gate yang terkenal di San Francisco. Corak warnanya adalah orange, yang dimaksudkan untuk membedakannya secara gampang dengan obyek  di sekitarnya. Jika warna Golden Gate lebih kelam, warna kotak hitam adalah orange yang lebih terang.

2.       Kotak Hitam Pesawat Terdiri atas dua bagian


Kotak hitam terdiri atas dua bagian :
Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder  (CVR). Keduanya wajib bagi semua pesawat komersial dan pesawat pribadi dan biasanya terletak di ekor pesawat. Posisi peletakan ini untuk memungkinkan agar kotak hitam ini utuh meski terjadi kecelakaan.
FDR merekam kecepatan, ketinggian, akselerasi vertical dan penggunaan bahan bakar. Jika dulu masih menggunakan sistem kabel untuk merekam data, kini kotak hitam sudah menggunakan sistem solid-state memory boards.

3.       Penemu BlackBox Orang Australia


Penemunya adalah Dr David Warren, seorang warga Australia. Ayah Warren meninggal dalam kecelakaan pesawat pada 1934. Saat itu, usia Warren masih 9 tahun. Pada 1950-an, Warren menemukan ide untuk mencipatakan alat yang bisa merekam data penerbangan dan pembicaraan di kokpit. Ia menulis catatan untuk Aeronautical Research Centre di Melbourne yang disebut sebagai “Peralatan untuk Membantu Investigasi Kecelakaan Pesawat”.
Pada tahun 1956, Dr Warren menciptakan Prototype Flight Recorder yang disebut “ARL Flight Memory Unit”. Penemuannya tidak banyak mendapat perhatian hingga tahun kemudian saat alat tersebut diproduksi di Inggris dan Amerika. Namun, Australia menjadi Negara pertama di dunia yang mewajibkan penggunaan perangkat kotak hitam di pesawat.

4.       Asal Usul disebutnya BlackBox sebagai Kotak Hitam


Sebenarnya, istilah kotak hitam hanyalah istilah favorit media. Sebab, para pakar tak menyebutnya demikian. Sejumlah teori menyebutkan asal-usul penggunaan istilah kotak hitam, mulai dari desain awalnya yang konon memang berwarna hitam hingga penggambaran pertama kalinya yang dilakukan seorang wartawan yang begitu kagum dengan alat ini dan menyebutkan, “Wah, ini kotak hitam yang luar biasa”.

5.       Kotak Hitam Pesawat Hanya menyimpan 2 jam pembicaraan di Kokpit


Perekam digital memiliki kapasitas cukup untuk merekam 25 jam data penerbangan, tetapi hanya dua jam suara di kokpit yang disimpan secara otomatis. Alat-alat CVR merekam pembicaraan kru satu sama lain, pembicaraan dengan menara pengawas, dan suara-suara lain di latar belakang.


6.       Bisa sangat lama untuk ditemukan


Kotak hitam dilengkapi dengan alat pemberi informasi lokasi bawah air yang secara otomatis mengirim transmisi begitu menyentuh air. Perangkat ini hanya bisa berfungsi hingga kedalaman air 4km dan mengirim sinyal sekali setiap detik selama periode 30 hari sebelum baterainya habis. Dalam pencarian kotak hitam pesawat Air France 447, dibutuhkan waktu dua tahun untuk menemukan dan mengangkat kotak hitam itu dari dasar laut.

7.       BlackBox hampir tak bisa dihancurkan


Alat FDR biasnya dibalut dua kali dengan Titanium atau Baja. Bagian penting yang berisi memory boards telah diuji cobakan dengan berbagai cara untuk menguji ketahanannya, termasuk percobaan menghancurkan dengan api bersuhu 1.100 °C.

8.       Tak Secanggih Handphone  (HP)


Pasca peristiwa hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370, kalangan pakar menyarankan perlunya memperbarui metode koleksi data penerbangan. Dalam industry penerbangan saat ini, para penumpang bisa mengirim SMS, menjelajah internet selama penerbangan, tetapi komunikasi alat perekam data penerbangan tidak terhubung secara langsung (live) ke pihak terkait.
Salah satu kendalanya adalah adanya kebutuhan terhadap bandwith dalam jumlah besar untuk mengirim data penerbangan dalam jumlah besar pula.






Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar