Harapan atau asa adalah
bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau
suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya
harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang,
dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun
ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada
praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara
berdoa atau
berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan
bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan
salah satu cara terapi/
proses sistematis dalam psikologi untuk
menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain
"harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki
dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta
kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
Setiap manusia
pasti mempunyai harapan dalam hidup masing – masing. Harapan itu pastinya
menginginkan suatu keadaan atau object yang lebih baik dari sebelumnya. Intinya, orang yang mempunyai harapan, pasti apa yang
diharapkan tersebut merupakan hal – hal yang positif, dan itu sangatlah umum
dan wajar. Oleh karena itu juga semua manusia masih bertahan hidup.
Harapan itu muncul dari berbagai sumber, terkadang
muncul karena imaginasi seseorang setelah mendengar cerita orang yang sukses
atau melihat suatu film atau apapun. Karena harapan mencakup hal – hal yang
luas (tidak pada case tertentu). Ketika seseorang berharap maka secara otomatis
orang tersebut berusaha melakukan semua hal agar harapan yang ada di benaknya
itu tercapai.
Tercapai tidaknya suatu harapan seseorang tergantung pada usaha, doa,
sifat pantang menyerah, dari masing-masing orang. Harapan setiap manusia tidak
selamanya tercapai, oleh sebab itu kita tidak boleh larut dalam kegagalan, apabila
kita tidak bisa mencapai suatu harapan yang ada di benak kita. Yang terpenting
adalah suatu proses untuk mencapai
harapan tersebut. Dimana dalam proses tersebut kita akan mendapatkan suatu
pengalaman yang sangat berguna bagi diri kita sendiri atau bahkan orang lain.
Oleh karena itu teruslah memunculkan suatu harapan dan jangan pernah putus asa
terhadap hasil yang buruk, karena kita masih mendapatkan pengalaman dari semua
yang kita kerjakan untuk mendapatkan suatu harapan yang ada dibenak kita.
“SOSOK PEMUDA HARAPAN BANGSA”
Sumpah Pemuda adalah momen penting bagi
perubahan bangsa Indonesia. Generasi muda saat itu menjadi pelopor
persatuan nasional dalam simbol tanah air, kebangsaan, dan bahasa persatuan
melalui Sumpah Pemuda. Sejarah bangsa ini selalu diwarnai oleh pemuda
sebagai komponen utama.
Pemuda memiliki semangat tinggi untuk melakukan perubahan. Energi positif itu terpancar ketika mereka melihat suatu kejanggalan pada bumi pertiwi. Pola pikir dan daya analisis yang tinggi terhadap masalah bangsa membuat mereka merasa terpanggil untuk melakukan percepatan perbaikan tanah air menuju ke arah yang lebih baik. Lalu, melihat realita sosial saat ini, apa yang bisa mereka lakukan?. Persaingan global yang semakin panas ditambah pesatnya perkembangan dunia teknologi membuat ekonomi kita semakin jauh tertinggal. Tayangan televisi yang tidak mendidik justru semakin marak disiarkan. Banyak generasi muda kita yang terjerumus ke dalam lembah kebodohan hanya karena tidak mampu memilah tayangan yang pantas ditonton.
Pemuda memiliki semangat tinggi untuk melakukan perubahan. Energi positif itu terpancar ketika mereka melihat suatu kejanggalan pada bumi pertiwi. Pola pikir dan daya analisis yang tinggi terhadap masalah bangsa membuat mereka merasa terpanggil untuk melakukan percepatan perbaikan tanah air menuju ke arah yang lebih baik. Lalu, melihat realita sosial saat ini, apa yang bisa mereka lakukan?. Persaingan global yang semakin panas ditambah pesatnya perkembangan dunia teknologi membuat ekonomi kita semakin jauh tertinggal. Tayangan televisi yang tidak mendidik justru semakin marak disiarkan. Banyak generasi muda kita yang terjerumus ke dalam lembah kebodohan hanya karena tidak mampu memilah tayangan yang pantas ditonton.
Melihat kenyataan yang terjadi
saat ini, maka dibutuhkan sosok pemuda yang dapat melakukan akselerasi
perbaikan bangsa. Akselerasi tersebut dapat terwujud melalui tindakan nyata dan
peran yang dapat mereka berikan. Lalu, peran seperti apakah yang dapat membawa
kita menuju ke gerbang kesejahteraan ?. Tidak adanya ekonom brilian yang
bergerak bersama di negeri ini untuk dapat memahami, mencerna dan menemukan
jalan keluar bagi krisis ekonomi merupakan salah satu penyebab kemunduran bumi
pertiwi. Begitu juga dimensi-dimensi lain dimana masing-masing pribadi bergerak
sendiri untuk memenuhi kebutuhan dan keuntungan pribadi. Mereka memang
manusia-manusia brilian dan jenius tetapi seperti lidi yang berserakan, tidak
terorganisasi menjadi kekuatan bangsa di bawah sebuah kepemimpinan yang solid.
Kepemimpinan yang kuat dan baik tidaklah menjamin semua kesulitan kita selesai,
tapi kepemimpinan yang kuat dan baik memastikan bahwa semua solusi strategis
dan teknis yang kita rumuskan dapat bekerja secara benar dan efektif. Tapi, itu
pulalah yang menjadi kunci masalah dimana semua berakar dari sana : krisis
akhlak dan kepemimpinan.
Jika kita menyusuri sejarah bangsa ini, kita
akan bertemu generasi 1900-an yang mempelopori kebangkitan nasional dengan
terbentuknya Boedi Oetomosebagai organisasi yang boleh dikatakan
sebagai titik awal terbentuknya organisasi yang bersifat nasional. Dilanjutkan
dengan perjuangan generasi 1928 yang berhasil mempelopori persatuan nasional
melalui Sumpah Pemuda. Lalu, kita akan bertemu dengan generasi
1945 yang mempelopori perjuangan kemerdekaan dan generasi 1966 yang berhasil
mengakhiri rezim Orde Lama.Semua angkatan itu silih berganti sampai
datang angkatan 1998 yang mampu menumbangkan rezim Orde Baru. rangkaian
sejarah ini membuktikan bahwa peran pemuda sangat dinantikan untuk percepatan
perbaikan bangsa. Mereka bersatu dengan meluruskan akhlak dan niat untuk menuju
perbaikan Indonesia. Mereka bergerak di bawah kepemimpinan yang jelas dan
terarah. Mereka bersatu padu seperti seikat sapu lidi yang mampu membersihkan
sampah-sampah yang berserakan.
Indonesia membutuhkan peran kita saat ini.
Kita sebagai mahasiswa misalnya, menjadi profesional di bidang kita adalah
salah satu cara yang paling efektif. Berkumpul bersama dengan pemuda lain yang
memiliki visi searah lalu kita membentuk sebuah gerakan nonanarkis yang
tersusun secara rapih. Lalu kita berusaha menuju ke sektor-sektor penting yang
menjadi pusat pengambil keputusan atau sektor yang menguasai hayat hidup bangsa
ini. Kita bergerak bersama dengan tujuan untuk memperbaiki bangsa ini. Kita
bergerak dibawah arahan yang jelas. Karena itu kita butuh pemimpin yang mampu
menjalankan fungsi pembangkit kekompakan agar pergerakan kita tidak mengalami
perpecahan intern. Selain itu, kita butuh integritas akhlak dan kepribadian.
Sikap-sikap ini dapat dilatih dengan cara aktif di organisasi seputar kampus
atau lingkungan masyarakat. Banyak ilmu yang dapat ditimba di sana. Pendewasaan
pikiran, peningkatan daya analisis, dan kemampuan untuk bekerja dalam tim
dapat kita peroleh. Semakin strategis jabatan dalam organisasi maka semakin
banyak hal yang dapat diperoleh untuk pengembangan diri dan wawasan.
Pemuda adalah harapan bangsa. Kelak mereka
yang akan menahkodai bangsa ini. Semua tergantung dari seberapa besar
pengorbanan yang akan mereka persembahkan. Kita hanya bisa berharap semoga
mereka mampu memaksimalkan kinerja mereka masing-masing untuk memajukan bangsa
ini.
Jangan pernah
takut untuk berharap, karena Tuhan selalu mendengarkan keinginan kita.
Sebenarnya Tuhan hanya melihat apakah seseorang tersebut benar – benar menginginkan
yang dia mau, kemudian dalam proses pencapaian tersebut apakah dia bekerja
keras ? dan yang paling DIA tunggu adalah apakah seseorang masih ingat
kepadaNYA dalam berusaha mendapatkan sesuatu. Dan DIA akan mengabulkannya jika
semua pertanyaan itu terjawab dengan benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar