Kerjasama dilakukan atas dasar tujuan yang sama yang hendak
dicapai, sehingga kerjasama berbeda dengan ‘sama-sama kerja’ yang tidak
mempunyai tujuan bersama.
Dalam suatu organisasi bisa terdapat beberapa macam kelompok
yang terbentuk melalui suatu proses tertentu. Kelompok mempunyai status dan
norma yang memenuhi perannya.
Pengertian Kelompok
Kelompok adalah merupakan
kumpulan dari dua individu atau lebih yang berinteraksi yang memelihara pola
hubungan yang stabil, berbagai tujuan bersama, dan merasakan diri mereka
menjadi sebuah kelompok (Greenberg dan
Baron, 2003: 273). Definisi kelompok dikemukakan pula oleh Robbins dan Judge
(2011: 310) sebagai dua atau lebih individu, berinteraksi dan saling
bergantung, yang datang bersama untuk mencapai sasaran tertentu. Sedangkan Gibson,
Ivancevich, Donnelly, dan Konopaske (2012: 230) mendefinsikan sebagai dua atau
lebih pekerja yang berinteraksi satu sama lain dengan cara yang perilaku dan/atau
kinerja anggota dipengaruhi oleh perilaku dan/atau kinerja anggota lain.
Sementara itu, Kreitner dan
Kinicki (2010 : 275) mendefinisikan kelompok sebagai dua atau lebih individu
yang berinteraksi secara bebas, berbagi norma dan tujuan kolektif dan mempunyai
identitas bersama.
Dari pandangan para penulis
tersebut tampak adanya persamaan dan sedikit perbedaan pemahaman tentang
pengertian kelompok. Persamaannya adalah bahwa anggota kelompok saling
berinteraksi, apabila tidak berinteraksi bukan merupakan kelompok, tetapi
sekadar sekumpulan orang. Perbedaanya terletak pada pandangan bahwa kelompok
tidak mempunyai tujuan bersama, tetapi mempunyai sasaran tertentu. Hal ini
perlu untuk membedakan dengan pengertian tim yang akan kita bahas selanjutnya.
Dengan pandangan ini maka dapat
dirumuskan kesimpulan pengertian kelompok adalah merupakan himpunan yang
terdiri dari dua atau lebih yang melakukan interaksi secara bebas, mempunyai
norma dan sasaran tertentu serta memiliki identitas bersama.
Di antara para penulis terdapat
pandangan beragam tentang apakah kelompok kerja sama ataukah berbeda dengan tim
kerja. Beberapa penulis beranggapan bahwa keduanya tidak terdapat perbedaan. Namun,
pada umumnya menyadari bahwa antara keduanya perlu dibedakan.
Perbedaan Antara
Kelompok dan Tim kerja
Sebuah tim terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja
saling bergantung atau intendependenly
selama beberapa waktu untuk menyelesaikan tujuan bersama atau common goal yang berkaitan dengan beberapa
tujuan yang berorientasi pada tugas atau task-oriented
purpose (Colquitt, LePine, Wesson: 2011:375). Mereka menyatakan bahwa tim
adalah tipe khusus dari kelompok, di mana kelompok hanya merupakan kumpulan
dari dua orang atau lebih. Tim dipandang khusus karena: (a) interaksi di antara
anggota dalam tim berkisar sekitar ketergantungan lebih dalam satu sama lain
daripada interaksi dalam kelompok, (b) interaksi dalam tim terjadi dengan
tujuan yang berkaitan dengan tugas spesifik dalam pikiran. Meskipun anggota friendship group mungkin terikat dalam pembicaraan
singkat atau mendalam berdasar frekuensi, anggota tim tergantung sama lain
untuk informasi kritis, bahan, dan tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan
tujuan yang berhubungan dengan maksud untuk bersama.
Jon R. Katzenbach dan Douglas K.
Smith menyatakan sebagai suatu kesalahan menggunakan istilah group (kelompok) dan team (tim) saling bergantian. Tim adalah
sejumlah kecil orang dengan keterampilan komplementer yang mempunyai komitmen
pada maksud bersama, tujuan kinerja dan pendekatan untuk mana mereka menjaga
diri mereka saling bertanggung jawab (Kreitner dan Kinicki, 2010: 306).
Tim adalah task group yang telah dewasa untuk tahap performing. Konflik atas
kekuasaan dan kewenangan serta hubungan interpersonal yang tidak stabil, banyak
kelompok kerja tidak pernah dikualifikasikan sebagai real team. Inti dari tim adalah komitmen bersama.
Kelompok kerja menjadi tim
ketika: (a) Kepemimpinan menjadi aktivitas bersama, (b) Akuntabilitas bergeser
dari sangat individual dan kolektif, (c) Kelompok mengembangkan maksud dan
misinya sendiri, (d) Problem solving menjadi way of life, bukan aktivitas paruh waktu, dan (e) Efektivitas
diukur oleh hasil dan produk kolektif kelompok (Kreitner dan Kinicki, 2010:
306).
Perbedaan lain antara kelompok kerja
dengan tim kerja dilakukan oleh Robbins dan Judge (2011: 349) sebagai berikut:
(a) Work group atau kelompok kerja
adalah kelompok yang berinteraksi terutama berbagi informasi dan membuat
keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok melakukan dalam bidang
tanggung jawabnya. (b) Work team atau
tim kerja adalah sebuah kelompok di mana hasil usaha individual dalam kinerja
lebih besar dari jumlah masukan individual.
Tipe Tim
Colquitt, LePine, Wesson (2011: 376) mengelompokkan tim
menjadi work teams, management teams, parallel teams, project teams, dan action
teams.
Work Teams
Work Teams atau
tim kerja dirancang untuk relatif permanen. Maksudnya adalah untuk menghasilkan
barang atau memberikan jasa, dan biasanya memerlukan komitmen penuh dari
anggota mereka. Meskipun semua work team mempunyai
karakteristik sama, namun dapat bervariasi dalam tingkat otonomi dalam merumuskan
peran dan pengambilan keputusan. Dalam work team tradisional, anggota mempunyai
tugas pekerjaan sangat spesifik dan pengambilan keputusan dibatasi pada
aktivitas yang diperlukan oleh tugas tersebut. Sedang sebaliknya, anggota self-managed work teams tidak terikat
dalam tugas spesifik. Mereka bersama-sama memutuskan bagaimana mengorganisir
diri mereka dan menjalankan pekerjaan tim.
Menciptakan Tim Kerja Efektif
Kriteria untuk efektivitas tim kerja adalah performance dan viability. Secara konseptual, kinerja mudah diukur dari sampai di mana
tim dapat menyelesaikan pekerjaan. Tim kerja tidak efektif apabila dapat
meyelesaikan pekerjaan, tetapi merusak diri dan mengorbankan orang dalam
proses.
Tim kerja untuk menjadi efektif juga memerlukan team-friendly organization. Tim kerja memerlukan sistem dukungan. Mereka mendapat
kesempatan sukses apabila dipelihara dan difasilitasi oleh organisasi. Maksud tim
perlu selaras dengan strategi organisasi. Demikian juga, partisipasi tim dan
otonomi memerlukan budaya organisasi yang menghargai proses tersebut. Anggota timjuga
perlu peralatan teknologi yang tepat.
Implikasi
manajerial
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia,
kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa
aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau
manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi
yaitu :
- Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
- Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Teori managerial grid yang
dikemukakan oleh Robert K. Blakec dan Jane S. Mouton membedakan dua
dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for
production”. Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima gaya
kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :
- Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
- Country Club artinya kepemimpinan didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
- Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan utama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
- Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
- Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.
Impilkasi
Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi
Hersey dan Blanchard mengemukakan empat
gaya kepemimpinan sebagai berikut :
- Telling (S1), yaitu perilaku pemimpin dengan tugas tinggi dan tugas rendah. Gaya ini mempunyai ciri komunikasi satu arah, dimana pemimpin yang berperan.
- Selling (S2), perilaku dengan tigas tinggi dan hubungan tinggi. Kebanyakan pengarahan masih dilakukan oleh pemimpin, tetapi sudah mencoba komunikasi dua arah dengan dukungan sosioemosional supaya bawahan turut bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan.
- Participating (S3), yaitu perilaku hubungan tinggi tugas rendah. Pemimpin dan bawahan sama-sama memberikan kontribusi dalam mengambil keputusan melalui komunikasi dua arah dan yang dipimpin cukup mampu dan berpengalaman untuk melaksanakan tugas.
- Delegating (S4), yaitu perilaku hubungan dan tugas rendah. Gaya ini memberikan kesempatan kepada yang dipimpin untuk melaksanakan tugas mereka sendiri melalui pendelegasian dan supervise yang bersifat umum. Yang dipimpin adalah orang yang sudah matang dalam melaksanakan tugas dan matang pula secara psikologis.
Daftar Pustaka
Prof.
DR. Wibowo, S.E., M.PHIL, 2013, Perilaku
Dalam Organisasi, Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada. hlm 181