Manusia adalah makhluk sosial yang cenderung
untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam
mencapai sautu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan mereka tidak mampu
mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia
untuk hidup dalam berorganisasi.
Oleh
sebab itu, di dalam kehidupan di jaman sekarang organisasi justru sangat
dibutuhkan agar lebih terarah lagi dalam mencapai suatu tujuan untuk
kepentingan bersama. Sebelum membahas tentang pengembangan organisasi di
perusahaan, terlebih dahulu dijelaskan pengertian organisasi.
Everett
M. Rogers dan R Agarwala dalam bukunya Communication
in Organization sebagaimana dikutip oleh Drs. Onong U. Effendy, MA.(1984)
menyebut suatu sistem. Secara lengkap organisasi didefinisikan sebagai “suatu
sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama,
melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas”.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana,terorganisasi, terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya, sarana dan prasarana,data, dll yang digunakan secara efisien dan efektif untuk pencapaian tujuan organisasi. Didalam organisasi juga harus ada pengaturan diberbagai kegiatan sehingga membentuk kesatuan yang terpadu untuk mencapai tujuan. Organisasi ada berbagai macam bentuk misalnya saja organisasi politik, organisasi perusahaan ataupun organisasi sosial.
Disini
kita akan membahas organisasi perusahaan terutama pengembangan organisasi
perusahaan. Perusahaan adalah suatu organisasi yang terdiri dari suatu kumpulan
atau sistem individu-individu yang pada umumnya berusaha mencapai tujuan yang
telah ditetapkan melalui hierarki kepangkatan dan pembagian kerja. (Drs. Tommy
Suprapto, M.S. : 109)
Selama
Perang Dunia II dan beberapa tahun setelah perang, semua organisasi, pemerintah
maupun swasta menghadapi kekurangan tenaga kerja dan sumber daya yang kritis.
Karena para manajer mengalami kekurangan ini,mereka terdorong mencari cara-cara
yang efektif untuk memanfaatkan semaksimal mungkin sumber daya individual dan
keorganisasian yang ada. Akhirnya menemukan dan mengalami perubahan-perubahan metode,
pelatihan dan program untuk pengembangan organisasi.
Satu
program yang mempengaruhi kegiatan keorganisasian secara berarti telah
dikembangkan oleh Divisi Pelatihan Dewan Kepegawaian Negara Bagian California pada tahun 1954.
Program ini juga penting karena merupakan program pertama yang menegaskan dan
melaksanakan “pengembangan organisasi.” Pada tahun 1954, Divisi Pelatihan itu,
di bawah Neely D. Gardner, berusaha mencapai dua tujuan utama; mengembangkan
suatu iklim keorganisasian yang tidak hanya memungkinkan pelatihan,tetapi juga
memudahkan penggunaan hasil pelatihan itu dalam organisasi dan mengembangkan
konsepsi pelatihan sebagai suatu bagian integral dari kegiatan organisasi.¹
Bagian
pengembangan organisasi berkembang berlipat ganda pada tahun 1950-an.
Aktivitasnya sangat berlainan antara perusahaan yang satu dengan yang
lain,tetapi ada tiga tingkat yang dapat diidentifikasikan, slah satunya pada
tingkat kedua, bagian-bagian pengembangan organisasi lainnya mendekati
persoalan perusahaan semata-mata melalui modifikasi dan perubahan struktur
organisasi. Sejauh itu sebagian terbesar bagian pengembangan organisasi
termasuk dalam tingkat kedua. Dalam bagian-bagian pengembangan ini,
perbandingan antara kebutuhan individual dan kebutuhan keorganisasian lebih
condong ke organisasi, berlainan dengan tekanan kepada individu yang terlihat
dalam program Divisi Pelatihan. Baik program pengembangan organisasi Divisi
Pelatihan maupun bagian pengembangan organisasi perusahaan berusaha memadukan,
baik dalam teori maupun praktek, diagnosis dan perubahan baik individual maupun
keorganisasian. Keduanya merupakan langkah penting dalam pengembangan konsepsi
dan praktek Pengembangan Organisasi sekarang. Evolusi ini mencapai puncaknya
pada tahun 1957 dalam program pengembangan organisasi perusahaan minyak Esso
Standard Oil,yang menggabungkan diagnosis dan perubahan untuk individu dan
organisasi dalam program Pengembangan Organisasi yang pada umumnya dianggap
yang pertama.²
PENGEMBANGAN
ORGANISASI DI PERUSAHAAN ESSO
Program
yang dikembangkan dan dilaksanakan Esso Standard Oil selama 1957-1958 jelas
bukan satu-satunya program perubahan keorganisasian yang sedang berjalan dalam
tahun 1950-an. Namun program Esso itu sangat penting dalam sejarah Pengembangan
Organisasi khususnya untuk rumusannya, baik dalam konsep maupun bentuk,
mengenai unsur-unsur pokok Pengembangan Organisasi. Syarat-syarat program
Pengembangan Organisasi Esso untuk memulai dan melaksanakan suatu program
pengembangan organisasi menyatakan dasar konsepsionalnya. Syarat-syarat ini
ialah, pertama suatu kerangka di mana kebutuhan dapat didiagnosis melalui
individu dan organisasi dengan mengajukan pertanyaan “Di mana kita nyatanya
berada?” dan “Di mana kita seharusnya berada?” dan kedua,suatu teori perubahan
untuk mengembangkan beberapa procedure gerak dari yang pertama ke yang kedua,
dengan menjawab pertanyaan “Bagaimana kita dari tempat nyatanya berada dapat
sampai ke tempat di mana seharusnya kita berada?”
Dalam
praktek, program di Esso dibina di atas dasar ini dengan tekanan seimbang
kepada individu dan kepada organisasi. Keduanya dianggap sama penting dansaling
berhubungan baik dala, kegiatan diagnostic maupun kegiatan perubahan. Misalnya,
beberapa kebutuhan perkembangan pribadi diidentifikasikan dan dianggap gejala
untuk kondisi keorganisasian tertentu, dan sebaliknya. Kondisi seperti itu
sering diperbaiki melaui program pelatihan yang direncanakan membantu atau
mengubah perilaku individual, bersamaan dengan perubahan keorganisasian untuk
memudahkan dan mendukung perilaku baru. Program Esso menegaskan Pengembangan
Organisasi sebagai suatu bidang baru yang penting teoritis dan praktis bagi
para ahli ilmu keperilakuan dan para manajer operasi.
Tujuan Organisasi
Secara umum tujuan organisasi merupakan
keadaan atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi di waktu yang akan
datang melalui kegiatan organisasi.Untuk mencapai tujuan dalam organisasi,
pelaku (orang) dalam organisasi diharapkan untuk mendesain ataupun me-manage
organisasinya dengan matang agar organisasi dapat berjalan dengan baik. Oleh
karena itu, demi berjalan baiknya sebuah organisasi perlu diperhatikan beberapa
prinsip organisasi (Jati:2000), seperti berikut:
- Perumusan tujuan yang jelas, sebab tujuan organisasi berfungsi untuk: pedoman ke arah mana organisasi akan di bawa, landasan bagi organisasi tersebut, menentukan macam aktifitas yang akan dilakukan, menentukan program, prosedur dan beberapa hal terkait dengan koordinasi, integrasi, simplikasi, sinkronisasi dan mekanisme.
- Pembagian tugas dan pekerjaan (Job Discription).
- Delegasi kekuasaan yang berarti pemimpin organisasi itu dipilih secara mufakat dan harus diikuti dengan adanya pertanggung jawaban.
- Kesatuan perintah (one of command) dan tanggung jawab.
- Prinsip Kepemimpinan. Dalam konteks kontemporal dari prinsip ini yang paling mengemuka ke permukaan adalah prinsip kepemimpinan yang berupa prinsip kolektif-kolegial, yaitu prinsip kebersamaan, mau mendengarkan dan menyelaraskan diri dengan nilai-nilai dari seluruh komponen organisasi, khususnya pada kepengurusan organisasi.
- Tingkat pengawasan, dengan diadakannya sebuah monitoring terhadap kinerja pelaku organisasi atau lebih familiar dengan sebutan oposisi.
Tujuan dari sebuah organisasi sangat mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri
maupun untuk mencari massa atau anggota baru dalam pengembangan sebuah
organisasi dan untuk menjaga kaderisasi anggota. Kaderisasi bertujuan untuk
menjaga sebuah organisasi tetap bisa bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang
panjang.
Jadi secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama
sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat
dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk
melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
bersama.
Berdasarkan arti dari organisasi yang telah diungkapkan oleh
seorang ahli, peran organisasi dalam sebuah
Perusahaan
sangatlah penting,karena perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu dan untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan aktivitas,kerja sama,
dan tentu saja orang yang melakukan aktivitas tersebut atau sumber daya manusia
yang ketiga unsur ini terdapat dalam sebuah organisasi. Kesimpulannya,suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu mebutuhkan organisasi didalamnya agar
bisa tercapai tujuan tersebut, selain itu organisasi juga dapat menumbuhkan
rasa disiplin pada perusahaan.
Pengalaman Berorganisasi
Organisasi itu ada Formal dan Non Formal,
organisasi yang Formal itu organisasi yang berada di dalam sekolah maupun
universitas seperti OSIS, BEM, maupun organisasi dalam kelas. Organisasi Non
Formal seperti organisasi diluar, berorganisasi dalam membuat suatu acara dan
lainnya.
Pengalaman saya dalam berorganisasi Formal
itu belum pernah, dulu saya sempat mengikuti MPK di SMA dan mengikuti tes-tes
untuk bergabung menjadi MPK-OSIS namun tidak saya lanjutkan. MPK adalah
kepanjangan dari Majelis Perwakilan Kelas, MPK merupakan suatu organisasi disekolah
yang bertugas mengawasi kinerja OSIS dalam menjalankan tugas-tugasnya selama
masa jabatannya berlangsung. Dan saya menyesal belum pernah mengikuti
organisasi di sekolah maupun di Universitas karena dengan berorganisasi dapat
membetuk jati diri seseorang agar dapat lebih bertanggungjawab, disiplin dan
saling berinteraksi dengan orang lain.
Sedangkan
dalam berorganisasi Non Formal saya mengikuti Karang Taruna di lingkungan
rumah, saya sebagai anggota tetapi
Organisasi Karang Taruna di lingkungan rumah saya kurang berjalan efektif
dikarenakan anggota-anggotanya memiliki kesibukan masing-masing. Waktu untuk
berkumpul sangat jarang sekali, hanya sesekali rapat untuk mengadakan acara HUT
RI dan berorganisasi di Karang Taruna juga tidak semudah yang dibayangkan,
disaat bermusyawarah mengeluarkan pendapat yang berbeda-beda untuk mencari kata
mufakat dan mencapai satu tujuan yang sama.
Daftar Pustaka
1. Neely D. Gardner, “Training as a framework for Action”
, Public Personal Review, Januari
1957, halaman 39-44.
2. An Action
Research Program for Organization Improvement, Esso Research Division (Ann Arbor, Michigan –
Foundation for Research on Human Behaviour,1960).
· Drs. Tommy
Suprapto, M.S. . 2009. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi.
Yogyakarta: Media Pressindo, halaman 109.
· E. McGill , Michael.
1993. Pengembangan Organisasi Bagi
Manajer Operasional. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo, halaman 23-31.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar