Mempelajari
apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen pada saat ini merupakan hal yang sangat penting.
Apalagi faktor lingkungan yang sangat berperan dalam menentukan perilaku
konsumen. Seperti yang kita ketahui bahwa aspek fisik dan social lingkungan
dapat mempengaruhi perilaku, tanggapan kognisi dan afeksi seorang konsumen.
Untuk itulah, penulis akan membahas tentang Nilai, Budaya dan Etnis.
Bisnis yang
menawarkan kualitas pelayanan konsumen yang baik memiliki kesempatan yang jauh
lebih besar untuk berhasil dan tumbuh dibandingkan bisnis yang tidak peduli
dengan pelayanan konsumen. Konsumen adalah kebutuhan yang pasti dari semua
kegiatan bisnis. Maka, konsumen merupakan titik sentral perhatian pemasaran.
PEMBAHASAN
Konsumen adalah makhluk sosial yang dipengaruhi oleh lingkungan
sosialnya dan mempengaruhi lingkungan sosialnya. Dalam Sumarwan, 2002,
berdasarkan kedekatannya dengan konsumen, lingkungan konsumen dapat dibagi
kedalam lingkungan mikro dan lingkungan makro
. Lingkungan mikro adalah lingkungan yang sangat dekat dengan konsumen,
yang berinteraksi langsung dengan konsumen seperti konsumen dengan penjual,
toko, teman, kerabat dan orang lain. Sedangkan lingkungan makro adalah
lingkungan jauh dari konsumen bersifat umum dan berskala luas, misalnya sistem
politik dan hukum, kondisi ekonomi dan budaya.
2.1.Pengertian
Budaya, Nilai dan Etnis
Budaya
Dalam studi tentang budaya kita perlu memperhatikan
karakteristik-karakteristik dari budaya itu sendiri, yaitu budaya itu ditemukan
(invented), budaya dipelajari, budaya diyakini dan disebarluaskan secara
sosial, budaya-budaya itu serupa tapi tidak sama, budaya itu memuaskan
kebutuhan dan diulang-ulang secara konsisten (persistent), budaya bersifat
adaptif, budaya itu terorganisasi dan terintegrasi, dan budaya itu dasar aturan
(prescriptive).
Budaya
mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak, dan simbol bermakna lainnya
yang membantu individu berkomunikasi, membuat tafsiran, dan melakukan evaluasi
sebagai anggota masyarakat. Budaya dibagi menjadi 2 yaitu, makrobudaya dan
mikrobudaya. Makrobudaya mengacu pada seperangat nilai dan simbol yang berlaku
kepada keseluruhan masyarakat. Makrobudaya contohnya suatu bangsa, peradaban.
Sedangkan mikrobudaya mengacu pada seperangkat nilai dan simbol yang berlaku
lebih terbatas. Mikrobudaya contohnya kelompok agama, etnis.
Budaya dapat dipelajari karena sangat kental di kehidupan
sosialnya, antara lain :
·
Prestasi
dan sukses pekerjaan
·
Aktifitas
sehari-hari
·
Efisiensi
dan kepraktisan dalam beraktifitas
·
Kemajuan
keluarga
·
Kesenangan
pada materi
·
Individualisme
·
Kebebasan
Nilai
Nilai adalah kepercayaan bersama atau norma kelompok yang telah
diserap oleh individu. Misalnya nilai kesopanan. Selain itu, nilai adalah ide umum tentang tujuan yang baik dan yang
buruk. Dari alur norma atau aturan yang menjelaskan tentang yang benar atau
yang salah, yang bisa diterima dan yang tidak. Beberapa norma dikatakan sebagai
enacted norms, di mana maksud dari norma tersebut terlihat secara eksplisit,
benar dan salah. Namun, banyak norma lain yang lebih halus, ini adalah crescive
norm yang telah tertanam dalam budaya dan hanya bisa terlihat melalui interaksi
antaranggota dalam budaya.
Nilai-nilai budaya yang berlaku berbeda di setiap wilayah. Nilai
yang berlaku di suatu Negara belum tentu berlaku di Negara atau
bahkan bisa bertolak belakang dari nilai yang berlaku di Negara lain tersebut.
Budaya mempengaruhi konsumen dalam sudut pandang terhadap dirinya dan orang
lain, dan karenanya mempengaruhinya dalam berperilaku. Oleh karenanya, budaya
sangat mempengaruhi bagaimana konsumen bereaksi atau berperilaku terhadap produk
atau inovasi tertentu.
Etnis
Menurut Frederich Barth (1988) istilah etnis menunjukkan pada
suatu kelompok tertentu yang karena kesamaan ras,
agama, asal-usul bangsa, ataupun kombinasi dari kategori tersebut terikat pada
sistem nilai budayanya. Misalnya ras contohnya etnis jawa, etnis batak.
2.2 Budaya
dan Konsumsi
Produk
mempunyai fungsi, bentuk dan arti. Ketika kosumen membeli suatu produk, mereka
berharap produk tersebut menjalankan fungsinya. Misalnya detergen untuk
memebersihkan pakaian. Konsumen terus membeli prodek hanya bila harapan mereka
akan produk yang menjalankan fungsi tersebut dipenuhi dengan sangat baik.
Namun, bukan hanya fungsi yang menentukan keberhasilan dalam memasarkan produk.
Cara utama budaya mempengaruhi produk yang dibeli dan digunakan ada tiga efek
yang terjadi:
1.Pertama,
budaya mempengaruhi struktur konsumsi (contoh: institusi-institusi yang
tersedia dipasaran).
2.Kedua, budaya mempengaruhi bagaimana individu mengambil
keputusan. Budaya mempengaruhi penggerak yang memotivasi orang untuk bertindak
lebih jauh untuk motif yang bermacam-macam (contoh: kebebasan dan kemampuanbaca tulis).
3.Ketiga, budaya adalah variabel utama di dalam penciptaan dan komunikasimakna
didalam produk. Budaya memberikan makna pada barang dan jasa (contoh: memasukan
lagu-lagu yang kedesa-desaan atau alam di dalam suatu produk).
2.3
Nilai-nilai yang berubah
Sumber nilai yang berubah yang pertama adalah tiga serangkai
lembagaa yaitu keluarga, agama, dan sekolah. Bila lembaga-lembaga berubah
dengan cepat, nilai-nilai dari konsumen berubah, menciptakan kebutuhan akan
perubahan yang sesuai di dalam prigram pemasaran dan komunikasi. Pertama keluarga,
beberapa perusahaan meninjau kebijakan mereka mengenai gangguan pekerjaan
terhadap kehidupan keluarga misalnya memberikan pusat penitipan anak yang
berkualitas bagi pegawai, mendorong keluarga untuk mengadakan perjalanan keluar
kota, memberikan beasiswa pada anak-anak pegawai, dan bahkan memberikan
konseling perkawinan. Kedua agama, efek dari lembaga keagamaan yang berubah
dengan pemasaran adalah bahwa nilai-nilai konsumen pada tahun-tahun mendatang
akan lebih pribadi, bervariasi, dan pluralistis. Misalnya, banyak penyusutan
inventaris merosot bila lembaga agam merosot karena pegawai mungkin tidak lagi
mengangga bahwa pencurian itu salah. Ketiga pendidikan, contohnya di Amerika pada tahun 1970 lebih banyak pria
lulusan perguruan tinggi, tetapi sekarang malah lebih banyak wanita. Sumber
yang kedua adalah pengalaman pada awal kehidupan. Contohnya perang, gerakan hak
warga sipil, dan realitas ekonomi.
2.4 Pengaruh
etnis pada perilaku konsumen
Norma dan nilai kelompok di dalam masyarakat lebih luas disebut
dengan pola etnis. Etnisitas adalah proses identifikasi kelompok dimana orang
menggunakanlabel etnis untuk mendefinisikan diri mereka
dan orang lain. Etnisitas merupakan semacam kombinasi keduanya, termasuk
kekuatan atau kelemahan afiliasi orang yang mempunyai kelomok etnis sehingga
tingkat dimana orang didalam kelompok etnis berbagi persepsi dan kognisi yang
sama dan yang berbeda dengan persesp dan kognisi kelopok etnis yang lain,
mereka merupakan kelompok pasar yang berbeda. Nilai makrobudaya etnis mungkin
bertentangan dengan mikrobudaya. Contohnya, gaya hidup orang kulit hitam yang
tinggal di negara barat mungkin mencerminkan makrobudaya kulit hitam maupun
barat, tetapi terkadang orang kulit hitam secara sengaja ataupun tidak, tdak
mencerminkan budaya yang mungkin ditunjukan oleh warna dan nama keluarga, dan
konsumen Inggris mengasimilasi dan memeainkan musik, bahasa, makanan, dari
mikrobudaya etnisnya.
KESIMPULAN
Konsumen adalah makhluk sosial yang dipengaruhi oleh lingkungan
sosialnya dan mempengaruhi lingkungan sosialnya. Dimana pengaruh lingkungan,
terdiri dari budaya, nilai dan etnis. Sebagai dasar utama perilaku konsumen
adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu
dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan
yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh ketiga faktor tersebut diatas.
Kebudayaan
adalah faktor penentu yang paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang.
Budaya merupakan keseluruhan kepercayaan, nilai-nilai dan kebiasaan yang
dipelajari yang membantu mengarahkan perilaku konsumen para anggota masyarakat
tertentu.
PENUTUP
Demikianlah
tulisan tentang “Pengaruh Budaya, Nilai dan Etnis Terhadap Perilaku Konsumen”
ini saya buat demi menambah pengetahuan masyarakat tentang pengaruh lingkungan
apa saja yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Tulisan ini berasal dari
beberapa sumber yang berasal dari internet dan saya berharap tulisan ini dapat
berguna untuk semua yang membacanya.
Sumber:
http://zlataninter.wordpress.com/2010/11/12/tugas-tulisan-perilaku-konsumen-2/